Covenant Protestant Reformed Church
Bookmark and Share

Tiatira: Sebuah Gereja dengan Kasih, Pelayanan, dan Ketekunan

Rev. Angus Stewart

 

Karena banyak orang kesulitan untuk mengingat dengan tepat ketujuh jemaat atau gereja di dalam Wahyu 2-3, saya akan memulai dengan empat fakta sederhana tentang jemaat di Tiatira (2:18-29). Pertama, Tiatira adalah kota terkecil di antara kota-kota yang disebutkan di dalam Wahyu 2-3. Kedua, meskipun jemaat ini berada di kota terkecil dari ketujuh kota tersebut, surat Kristus kepada jemaat ini adalah yang terpanjang di dalam Wahyu 2-3. Sementara Efesus mendapatkan 7 ayat (2:1-7), Smirna mendapatkan 4 ayat (8-11), Pergamus mendapatkan 6 ayat (12-17), Sardis mendapatkan 6 ayat (3:1-6), Filadelfia mendapatkan 7 ayat (7-13), dan Laodikia mendapatkan 9 ayat (14-22), Tiatira mendapatkan 12 ayat. Ketiga, Tiatira adalah kota tempat tinggal Lidia, “penjual kain ungu” yang “Tuhan ... buka hatinya,” dan yang rumah tangganya dibaptis dan yang menjadi tuan rumah bagi Paulus dan rekan-rekannya (Kis. 16:14-15, 40). Keempat, Tiatira adalah gereja di mana “wanita Izebel” juga berada.

Jadi Anda bisa mengingatnya sekarang: gereja di Tiatira berada di (a) kota terkecil tetapi menerima (b) surat terpanjang; merupakan jemaat yang terkenal dengan dua perempuan: (c) Lidia, yang adalah nama asli perempuan yang pertama, yang disebutkan di dalam Kisah 16, dan (d) Izebel, nama “rohani” dari perempuan kedua, yang disebutkan di dalam Wahyu 2.

Kelebihan pertama dari gereja Tiatira yang disebutkan oleh Tuhan Yesus adalah kasih: “Aku tahu ... kasihmu” (ay. 19). Jika ciri positif yang menonjol dari gereja Efesus adalah kerja keras, kerja keras yang tekun bahkan di dalam mendisiplinkan para rasul palsu (1-3, 6), kebajikan utama jemaat di Tiatira adalah kasih.

Kasih mereka adalah kepada Allah Tritunggal: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Mereka mengasihi Yesus Kristus, yang mengasihi mereka dan telah membeli mereka dengan darah-Nya sendiri yang teramat berharga. Mereka mengasihi satu sama lain, sebagai saudara dan saudari di dalam Tuhan; mereka mengasihi sesama mereka; mereka bahkan mengasihi musuh mereka, mengharapkan keselamatan mereka, berdoa bagi mereka, dan berbuat baik kepada mereka.

Betapa tinggi dan indah pujian yang diucapkan oleh Anak Allah sendiri: “Aku tahu kasihmu!” Akankah Ia mengatakan hal ini mengenai gereja-gereja kita? Apakah buah pertama dari buah rangkap sembilan dari Roh terlihat jelas di dalam jemaat-jemaat kita (Gal. 5:22-23)? Apakah gereja-gereja kita memberi contoh untuk kasih dari 1 Korintus 13?

Kebajikan kedua dari jemaat Tiatira adalah pelayanannya: “Aku tahu ... pelayanan” (Why. 2:19). Para orang kudus itu saling melayani, sebagai hamba Kristus yang setia yang melayani Tuhan.

Di dalam konteks saat ini, pelayanan ini akan berupa para anggota dengan sukacita memberi tumpangan kepada orang lain ke kebaktian umum gereja, melayankan teh di persekutuan-persekutuan, membawa makanan untuk mereka yang sakit, mengunjungi yang berkesusahan, dengan sungguh menolong di dalam berbagai pelayanan di dalam jemaat, membantu para ibu muda atau kaum lanjut usia, dll. Sikap mereka bukan: “Apakah harus saya? ‘Kan ada orang lain yang bisa melakukannya!” Di dalam gereja Tiatira, para anggota percaya kepada hal saling menolong dan ini pula yang mereka praktikkan, pelayanan kudus mereka sebagai kerajaan imam, yang bekerja sama di dalam nama Kristus sebagai satu tubuh yang harmonis.

Sumber pelayanan mereka adalah kasih mereka: “Aku tahu ... kasihmu ... pelayananmu” (ay. 19). Karena kasih Kristen mereka, mereka menjadi relawan yang sepenuh hati di dalam melayani Allah Tritunggal dan sesama. Karena kasih mereka, mereka ingin orang lain bergabung bersama mereka di dalam penyembahan kepada Tuhan, sehingga mereka menginjili dan berupaya membawa orang lain melalui pemberitaan Firman Tuhan agar mereka pun percaya kepada Kristus yang disalibkan.

Bagaimana dengan kita? “Aku tahu kasih dan pelayanan mereka? Karena mengasihi Aku, mereka adalah jemaat yang melayani. Apakah ini yang Yesus Kristus di sorga katakan mengenai gereja-gereja kita? Dan bagaimana dengan kita sebagai individu-individu? Pelayanan apakah yang Anda lakukan kepada sesama orang kudus? Bagaimanakah Anda menolong dan membantu mereka karena kasih Kristen?

Ciri mulia ketiga dari jemaat di Tiatira adalah ketekunan atau kesetiaannya: “Aku tahu ... kasihmu ... pelayananmu ... ketekunanmu” (ay. 19). Ide dari kata yang di dalam versi KJV diterjemahkan sebagai “faith” (“iman”) adalah “faithfulness” (ketekunan atau kesetiaan). Ini terlihat dari perkembangan ayat 19 ini. Dari “kasih” mereka muncullah “pelayanan” yang dicirikan oleh ketekunan atau kesetiaan. Dengan kata lain, mereka tekun atau setia di dalam pelayanan mereka karena kasih mereka kepada Allah yang hidup dan sesama mereka.

Para pejabat dan anggota dari gereja Tiatira ini bertekun atau setia di dalam pelayanan mereka yang penuh kasih dalam perkara-perkara kecil maupun perkara-perkara besar. Mereka menunjukkan kesetiaan kepada semua orang kudus, bukan hanya kepada bagian yang lebih elok dari tubuh itu, tetapi juga kepada bagian yang kurang elok. Moto yang indah dari jemaat di Tiatira adalah “Pelayanan yang setia dan penuh kasih!”

Apa pendapat Anda tentang gereja ini? Maukah Anda menjadi anggota dari sebuah gereja seperti gereja Tiatira? Mungkin Anda berpikir bahwa Anda bisa dilayani dan ditolong, dan mungkin Anda berar-benar membutuhkan bantuan seperti itu. Tetapi nasihat yang tersirat di sini adalah bahwa kita perlu melayani orang lain, khususnya sesama orang kudus di dalam Yesus Kristus, yang telah mengajari kita, “Dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Mat. 20:27-28).

Ini adalah panggilan yang mulia kepada pelayanan, meneladani Juruselamat kita, tetapi ini adalah panggilan untuk setiap orang Kristen dan setiap anggota dari gereja yang sejati. Kehidupan Kristen yang saleh dan kehidupan keanggotaan gereja yang setia memang tidak mudah tetapi akan membawa kepada sukacita yang sempurna di sorga bersama Tuhan, dan damai sejahtera dan keteberkatan yang besar selama di dunia ini!

__________________________

“Tujuh Gereja di Asia,” 12 khotbah mengenai Wahyu 2-3 dalam set CD atau DVD yang dikemas dalam boks yang menarik tersedia dari CPRC Bookstore dengan harga £12/set (termasuk ongkos kirim). Video dan audio gratis dari khotbah-khotbah ini bisa ditemukan di situs web CPRC dan situs You Tube.

Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.