Mr. Brian Dykstra, guru Sekolah di Hope Protestant Reformed Christian
… dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu (Ima. 23:10b-11a).
Saturnus, salah satu benda luar angkasa yang paling indah di langit malam, kini dapat terlihat di sebelah barat daya setelah senja hari. Untuk menemukan tempatnya, mulai dengan bintang-bintang “penunjuk” pada ujung dari bentuk mangkok Big Dipper (bagian kumpulan bintang [asterism] yang terdiri dari 7 bintang yang paling cerah di konstilasi Beruang Besar [Ursa Major] – pen.). Malahan biasanya ada ke arah dalam sebelah utara untuk menemukan Bintang Utara, ada di arah yang berlawanan. Engkau akan memperhatikan suatu bintang putih-kebiruan cerah di bagian bawah dari pola dari bintang-bintang yang lebih redup, yang membentuk tanda tanya. Asterism yang membentuk tanda tanya terbalik dari belakang adalah kepala Leo, konstilasi Singa. Bintang di bagian bawah tanda tanya adalah Regulus, jantung dari singa. Di dekatnya ke arah kiri dari Regulus adalah bintang yang lebih terang dan berwarna keemasan. Itulah planet Saturnus, planet yang terjauh untuk terlihat dengan mata telanjang. Jika kamu pernah memiliki kesempatan untuk melihat Saturnus melalui teleskop, bahkan yang ukuran sedang, pengalaman itu adalah pengalaman istimewa yang tidak terlupakan.
Beberapa mitos Saturnus yang bertahan, tetapi hal itu digambarkan sebagai orang tua yang kuat dengan janggut panjang yang membawa sabit. Saturnus berlawanan dengan dewa Yunani Kronos, Bapa Waktu. Suatu penjelasan yang mungkin dari hal ini adalah planet ini terlihat bergerak sangat lamban. Saturnus akan kembali pada posisi awalnya (berevolusi) dalam 29 tahun ketika dia menyelesaikan orbit tetapnya, gerakan lamban, dan stabil. Untuk mengamati gerakan ini, tahanlah kepalan tanganmu dengan merentangkan lengan dan gunakan genggamanmu untuk mengukur jarak Saturnus dari Regulus. Engkau akan tahu hal itu bergerak amat lamban.
Walaupun para peneliti saat ini mengatakan tidak ada bukti bahwa Saturnus adalah dewa panen Roma, dia sering digambarkan demikian. Akan tetapi, dia memang membawa sabit, dan warna keemasan yang indah dari planet ini selalu mengingatkan saya akan warna dari ladang gandum yang siap untuk dipanen.
Bulan Juli, 1610, Galileo adalah orang pertama yang mengamati Saturnus dengan teleskop. Teleskopnya tidak menampakan cincin planet itu secara jelas, maka dia berpikir bahwa planet itu memiliki planet-planet seperti Jupiter, tetapi bulan-bulan Saturnus itu tidaklah bergerak. Misteri penampakan Saturnus belum diselesaikan hingga tahun 1655, ketika orang Belanda bersaudara, Christian dan Constantin Huygens menggabungkan ilmu pengetahuan matematika dan peletakan lensa yang presisi untuk membuat teleskop terbaik saat itu. Tidak hanya mereka mengamati cincin itu, tetapi mereka juga menemukan bulan Saturnus, Titan, bulan kedua yang terbesar di tata surya. Maka tahun 1684, Giovanni Cassini, yang telah ditunjuk sebagai direktur Pengamatan Paris oleh Raja Louis XIV, mengamati Saturnus secara hati-hati dan tidak hanya menemukan 4 atau lebih bulan-bulannya, tetapi dia juga memperhatikan ada celah sempit di antara cincin Saturnus itu, yang disebut divisi Cassini.
Sejarah singkat ini menjelaskan bahwa modul tanpa awak (probe) luar angkasa yang dikirim ke Saturnus oleh NASA dna ESA dinamakan Cassini-Huygens. Kendaraan bernilai 3 milliar dolar diluncurkan pada bulan Oktober 1997 dan mencapai Saturnus pada bulan Juli 2004, di mana modul itu tetap ada hinggi saat ini [8 Juni 2008, saat artikel ini ditulis, hingga diterjemahkan Agustus 2016, masih tetap beroperasi – pen.]. Cassini melanjutkan untuk mengitari Saturnus, mempelajari Saturnus dan bulan-bulannya. (Jika engkau tertarik dengan apa yang modul itu kerjakan, kamu dapat membacanya di situs web dari Jet Propulsion Laboratory.) Cassini meluncurkan modul itu, mendarat di permukaan Titan di bulan Januari 2005. Titan adalah satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki atmosfer. Karena Titan begitu jauh dari matahari, bulan itu begitu dingin. Karenanya molekul-molekul yang berlekatan dengan atmosfer Titan tidak dapat bergerak dengan cepat untuk lepas dari gravitasi Titan. Para ilmuwan berpikir bahwa hal itu tidak mungkin bahwa Titan memiliki danau metan cair. Bagaimanapun sebelum memandang Titan sebagai tempat yang nyaman di tepi pantai, diketahui bahwa Huygens mengukur permukaan Titan dengan temperatur 290° F (143° C). Pelindung matahari diperlukan.
Orang Israel mengenal Allah panen yang sejati. Allah memberikan umat-Nya hukum-hukum menurut perayaan mereka tiap tahun melalui Musa, dan hukum-hukum ini dicatat bagi kita di Imamat 23. Salah satu perayaan ini merayakan musim panen. Itulah Hari Raya Pondok Daun (Shavuot – pen.), yang dikenal dengan Pentakosta. Panen bulir gandum orang Ibrani baru mulai setelah pesta Paskah. Mereka membawa berkas hasil panen pertama mereka kepada imam, yang akan membawanya sebagai korban kepada Tuhan. Umat tidak boleh memakan buah dari pekerjaan mereka hingga mereka membawa persembahan itu kepada Tuhan (Im. 23:14).
Maka orang Yahudi menghitung tujuh minggu, dan pada hari ketujuh setelah Sabat, hari ke-50, Pentakosta, mereka membawa dua slop roti dan korban binatang sebagai persembahan kepada Allah. Hari ke-50 itu adalah akhir dari panen gandum. Dengan membawa panen mereka yang terbaik, buah sulung, mereka mendukung kaum Lewi dan menghormati Allah yang telah memberkati pekerjaan mereka. Korban-korban ini merupakan pelajaran rohani bagi umat Allah bahwa seluruh panen sebenarnya adalah milik-Nya. Umat itu hanyalah mengembalikan apa yang menjadi perkenan Allah yang telah menyediakan mereka.
Sekalipun kita tidak lagi mengerjakan Hari Raya Pondok Daun, prinsip rohaninya terus kita yakini. Pertama, kita mengingat Kristus yang bangkit sebagai buah pertama dari mereka yang telah meninggal. Kita menemukan hidup dan harapan kita di dalam Penyelamat kita. Suatu hari Ia akan datang dan menggenapi segala janji yang diberikan kepada gereja-Nya. Kita akan bersama-Nya, dan tubuh kita akan diubah menjadi seperti tubuh-Nya.
Kita juga diingatkan oleh hari raya panen di mana kita sebagai pelayannya. Kita tidak dapat mengakui miliki kita sendiri. Kita hanyalah dipercayakan untuk mengelolah apa yang Tuan kita ditempatkan di dalam perawatan kita, dan Ia akan membuat kita untuk melaporkan apa yang telah perbuat dengan kepunyaan-Nya. Kaum Yahudi tidak dapat makan dari panen mereka hingga berkas memberikannya kepada imam. Serupa itu, kita harus mendukung bagian pertama Tuan kita; maka setelah itu kita boleh memenuhi kebutuhan kita. Waktu kondisi ekonomi yang sulit. Kita tahu dan mengalami hal itu, tetapi pada waktu yang sama kita menerima surat dari sekolah kita yang mengingatkan kita bahwa kita belum mencapai target persembahan yang seharusnya kita setujui untuk diberikan itu. Marilah kita mengingat Allah panen kita yang sejati, dan memberi Dia persembahan sulung kita, persembahan yang terbaik kita, dan memercayai apa yang Dia telah berikan bagi kebutuhan kita dalam perawatan-Nya
Untuk bahan-bahan
lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.